VICTORIA, EDUNEWS.ID – Untuk meningkatkan kualitas guru di negara bagian Victoria (Australia) persyaratan untuk masuk universitas di jurusan pendidikan akan diperketat. Mulai tahun 2019, mereka yang akan menjadi guru harus memiliki skor ATAR sedikitnya 70 untuk bisa masuk ke jurusan pendidikan.
ATAR adalah hasil akhir dari ujian di kelas 12, hampir mirip seperti NEM di Indonesia, yang kemudian digunakan sebagai persyaratan untuk masuk ke universitas. ATAR tertinggi adalah 99,9 dari kemungkinan 100.
Menteri Pendidikan Victoria James Merlino mengatakan saat ini berbagai universitas memberlakukan berbagai skor ATAR berbeda untuk masuk jurusan pendidikan di tempat mereka.
“Ada jurusan yang menerima mereka yang memiliki ATAR 30 untuk masuk satu jurusan. Mereka dengan ATAR seperti itu tidak siap untuk menjadi guru. Sebagai Menteri Pendidikan dan orang tua, saya menginginkan hanya yang terbaik saja yang nantinya mengajar anak-anak kita,” ujar Merlino.
Namun Merlino juga mengatakan persyaratan masuk jurusan pendidikan itu tidak semata-mata didasarkan pada nilai akademik.
“Ada banyak mahasiswa yang masuk ke jurusan pendidikan adalah mereka yang sudah memiliki gelar dari jurusan lain atau siswa yang sudah dewasa usianya. Kami akan mensyaratkan bahwa setiap jurusan pendidikan tidak hanya mengkaji nilai akademis namun juga latar belakang pribadi masing-masing calon mahasiswa,” jelasnya.
Dekan Fakultas Pendidikan University of Melbourne, Field Rickards, mengatakan diperketatnya persyaratan nilai masuk akan memberikan pesan kuat perlunya peningkatan mutu pengajaran di universitas.
“Ini akan meningkakan permintaan, karena semua ini adalah bagaimana meningkatkan status seluruh profesi ini. Mengajar adalah profesi yang paling menantang dan paling kompleks karena kita berbicafra mengenai 30 siswa di dalam sebuah kelas yang memiliki latar belakang berbeda-beda. Kalau kita meningkatkan mutu, maka akan lebih banyak orang akan mendaftar,” kata Rickards.
Tidak ada hubungan nilai ATAR dengan kualitas guru. Namun seorang pakar pendidikan yang menjadi kepala pengkajian pemerintah federal Australia mengenai pelatihan guru di Australia mengatakan tidak ada hubungan antara nilai ATAR dengan kualitas seorang guru.
Professor Greg Craven dari Australia Catholic University mengatakan kepada program Radio AM ABC, batas nilai minimum ini akan membuat universitas regional di Australia kesulitan untuk mendapat mahasiswa.
“Saya kira ini kebanyakan bermotif politik. Saya kira mengubah angka merupakan cara sederhana untuk menunjukkan bahwa mereka sedang melakkan sesuatu. Yang akan terjadi saya kira adalah menghapus begitu banyak kesempatan di luar kota besar, sehingga merugikan murid-murid dari kalangan aborijin. Bahayanya adalah bahwa usulan ini akan menghilangkan angkatan kerja guru-guru di Victoria,” kata Prof Craven.
[Tribun]